Apa itu resistensi terhadap perubahan?
Apa itu resistensi terhadap perubahan?
Resistensi terhadap perubahan menurut Oreg (2003) adalah perilaku karyawan yang ditandai dengan munculnya reaksi emosi negatif terhadap perubahan, enggan melakukan suatu perubahan, memiliki fokus jangka pendek ketika bekerja, dan memiliki pemikiran yang kaku (tidak open mind).
Mengapa sering terjadi resistensi atau penolakan terhadap perubahan?
Beberapa peneliti menekankan bahwa hilangnya kontrol sebagai penyebab utama resistensi (Conner, 1992). Dengan kata lain, seseorang mungkin menolak perubahan karena mereka merasa kendali atas situasi kehidupan mereka diambil dari mereka karena adanya perubahan. Faktor kedua adalah karena kekakuan kognitif.
Mengapa terjadi respon positif dan negatif terhadap perubahan?
Karena dalam perubahan ada yang merasa “rugi” sehingga memberi respon negatif dan ada yang merasa “untung” sehingga memberi respon positif.
Apa itu resistensi manusia?
Resistensi (Inggris: resistance) atau resistansi berasal dari kata resist + anceadalah menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas.
Jelaskan faktor apa saja yang membuat mereka resisten terhadap perubahan?
Sikap resistensi atau penolakan terhadap perubahan yang terjadi pada setiap individual dapat dipengaruhi faktor-faktor kebiasaan kerja, ekonomis, persepsi terhadap informasi, yang berhubungan dengan orang lain, ideologis atau nilai-nilai individual keamanan dalam kerja, dan aspek loyalitas terhadap organisasi.
Langkah langkah untuk mengatasi resistensi?
Strategi Menghadapi Resistensi terhadap Perubahan
- Pendidikan, komunikasi, sosialisasi.
- Pertisipasi dan melibatkan.
- Memberi fasilitas dan dukungan; dilakukan ketika pihak-pihak menentang karena kesulitan menyesuaikan dengan proses perubahan.
Apa yang menyebabkan adanya resistensi dari sekelompok karyawan?
Menurut hasil penelitian, menunjukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan resistensi dalam organisasi dapat di kelompokan menjadi 4 kelompok yaitu faktor Penolakan yang datang dari individu, Penolakan emosional, penolakan karena perbedaan persepsi/cara pandang, Penolakan yang dipengaruhi lingkungan/ faktor ekternal.
Apakah keberadaan organisasi akan selalu resisten terhadap perubahan?
Organisasi yang sukses adalah yang bisa menguasai lingkungannya dengan menemukan kesesuaian optimal antara karakteristik organisasional, kekuatan lingkungan, dan apa yang ingin dicapai. Dalam setiap perubahan organisasi akan selalu ada resistensi atau penolakan terhadap perubahan tersebut.
Sebutkan apa saja penyebab terjadi resistensi untuk perubahan?
Mengapa seringkali karyawan menentang perubahan dalam organisasi?
Penyebab lainnya karyawan menolak perubahan adalah juga disebabkan oleh faktor dalam diri karyawan yakni mindset atau pola pikir. Hal ini bisa terjadi ketika karyawan secara selektif memproses informasi yang mereka terima mengenai perubahan.
Apa itu resistensi dan contohnya?
Pengertian resistensi dalam sosiologi adalah suatu perlawanan yang dilakukan secara terang-terangan ataupun diam-diam atas kebijakan maupun aktivitas yang dilakukan dalam suatu pihak di dalam masyarakat. Contoh : demo ojek offline terhadap gojek dsb.
Mengapa dalam suatu perusahaan bisa terjadi resistensi perubahan?
Perlu dipahami, resistensi terhadap perubahan dapat terjadi karena karyawan melihat perubahan sebagai ancaman bagi kepentingan mereka di perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat memperluas kesempatan karyawan untuk menggunakan skill yang mereka miliki dalam menyelesaikan pekerjaan.
Siapa penulis yang berpendapat resistensi terhadap perubahan?
Schein (1988) berpendapat resistensi terhadap perubahan menjadi salah satu yang paling mendasar pada fenomena organisasi. Sejumlah penulis telah menentukan resistansi.
Apakah tingkatan resistensi yang paling lemah?
Tingkatan Resistensi Tingkatan resistensi dari yang paling lemah hingga pada paling besar lengan berkuasa (Wibowo, 2006) yakni sebagai berikut: a. Acceptance Kesediaan mendapatkan perubahan ditunjukkan oleh sikap antusias, kesediaan bekerja sama, kolaborasi di bawah tekanan manajemen, atau kesediaan mendapatkan perubahan.
Apa yang terjadi pada perubahan?
Lantas apa yang terjadi sebenarnya? Resistensi atau penolakan pada perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang mengancam ‘nilai’ seseorang atau individu. Ancaman tersebut bisa saja riel atau sebenarnya hanya suatu persepsi saja.
Bagaimana untuk menurunkan tingkat resistensi terhadap perubahan sasaran kinerja?
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala resistensi terhadap perubahan sasaran kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan penyusunan Key Performance Indicator terbukti efektif dalam menurunkan tingkat resistensi terhadap perubahan sasaran kinerja pada management trainee Universitas X.